Selasa, 08 September 2009

“Inilah Gereja-Ku”

Firman Tuhan, “ Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka” (Wahyu 21:3). Ayat ini mendorong kita untuk menjadi gereja yang terbuka bagi siapa-pun.
Kemah Allah adalah Gereja, yaitu kita yang ada ditengah-tengah manusia.Ketika Tuhan berdiam (berdomisili) di tengah-tengah umat-Nya, manusia akan datang ke ‘gereja’ karena Tuhan tinggal di dalam-Nya. Tuhan menjadi daya tarik yang sangat luar biasa untuk membawa orang datang ke gereja-Nya. Siapakah manusia itu? Mereka adalah orang-orang yang ada di sekitar kita. Sedangkan kita adalah kemah-Nya Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus” (I Kor. 6:19).

Jadi kita bukan manusia yang dimaksud karena kita adalah kemah-Nya (bait-Nya). Ketika Tuhan tinggal di dalam kita, manusia-manusia itu akan datang kepada kita. Oleh karena itu , ‘gereja’ harus ada di antara manusia-manusia itu supaya mereka bisa datang. Inilah yang Tuhan rindukan, suatu gereja yang terbentuk dari organisme yang hidup dan bukan bangunan gedung atau organisasi. Inilah mempelai wanita yang berdandan untuk menyambut mempelai laki-laki.

Tuhan sangatlah antusias berbicara tentang gereja-Nya yang menyatu dengan manusia, yang berada di tengah-tengah manusia untuk membawa mereka yang belum percaya datang kepada Tuhan. Mereka akan menjadi umat Tuhan dan Tuhan akan menjadi Tuhan mereka.Bagaimana membawa mereka yang belum percaya? Sekali lagi saya menegaskan bahwa gereja-Nya harus berada di tengah-tengah mereka dan tidak menyendiri lagi.Saudara dan saya adalah kemah-Nya, sudahkah kita tinggal di tengah-tengah manusia-manusia? Ataukah kita seperti menara gading yang tinggi dan megah tetapi tidak berpenghuniBerikan dirimu untuk didiami Tuhan, sebagai kemah-Nya yang berada di tengah-tengah manusia, supaya mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.. amin.

Secara serentak kita akan melakukan gerakan gereja rumah. Dengan pola pikir dan pelayanan yang baru, yaitu membawa ‘gereja’ kepada orang-orang. Saya sangat yakin bahwa inilah yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan.Beberapa keluarga telah memberi diri dipakai sebagai fasilitator di wilayah masing-masing, yaitu: di Tajur, Gg. Aut, Parung Jambu, Teplan (wr. Jambu). Termasuk para Pemuda Majesty akan membentuk komunitasnya di Bogor dan area Sentul City. Kemudian akan menyusul wilayah Cibinong dan Citeureup yang akan bergabung dalam gerakan ini.

Saya berharap ketika peperangan dalam gerakan ini terjadi, saudara dan saya ada di sanaBersiaplah untuk dipakai Tuhan dengan luar biasa..Satu HATI, satu ROH, satu TUJUAN membawa ‘gereja’ kepada orang lain.