Jumat, 31 Desember 2010

ADA APA DENGAN LAUT MATI?

Salah satu tempat tujuan wisata rohani ke Holy Land yang saya ikuti pada bulan Februari 2010 yang lalu adalah Laut Mati. Ada apa dengan Laut Mati?

Sebelum masuk Kota Jerusalem setelah melakukan perjalanan panjang dari Kota Tiberias, rombongan ke puncak Gunung Nebo. Di tempat tersebut berdiri sebuah bangunan gereja yang megah. Di salah satu ruang gereja tersebut, saya menyampaikan firman Tuhan atas permintaan Pdt.Suhandoko, sebagai pemimpin rombongan khusus Hamba Tuhan yang berjumlah 20 orang. Karena di tempat tersebut diyakini sebagai tempat di mana Yesus dimuliakan di atas gunung, maka saya menyampaikan firman Tuhan berkisar tentang dipilihnya Petrus, Yakobus dan Yohanes oleh Yesus untuk ikut ke atas gunung. Jadi tidak semua murid-muridNya diajak. Di atas gunung itulah ke-tiga murid ini melihat kemuliaan yang luar biasa, wajah Yesus bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang (Mat.17:2), dan mereka melihat Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Banyak orang ingin dan rindu pergi ke Tanah Perjanjian (Holy Land), bahkan ada yang sudah beli ticket, tetapi tiba-tiba batal karena berbagai sebab. Kalau rombongan ini bisa datang ke Holy Land, itu karena anugerah dan atas kehendak Tuhan. Saya pribadi sudah berdoa lebih dari 13 tahun untuk bisa melihat Holy Land, sampai akhirnya Tuhan buka jalan, saya bisa datang ke tempat ini. Puji Tuhan. Kemudian seluruh rombongan berlutut di hadapan Tuhan, sambil mengucapkan syukur atas kasih karunia-Nya yang telah dilimpahkan.

Selanjutnya, rombongan menuju ke Yerikho untuk makan siang di Restaurant Temptation. Di depan restauran tersebut terdapat sisa-sisa tembok Yerikho yang roboh oleh puji-pujian umat Israel yang mengelilinginya selama 6 hari berturut dan hari ke 7 dikelilinginya sebanyak 7 kali, dan diakhiri dengan meniup sangkakala lalu serentak bangsa Israel bersorak memuji Tuhan, maka runtuhlah tembok Yerikho tersebut (Yos. 6:3-4, 20).

Berikutnya, rombongan menuju ke Laut Mati. Di sinilah kesempatan untuk membuktikan bahwa kalau berenang di Laut Mati tidak tenggelam. Ternyata benar bahwa saya dan kawan-kawan masuk ke Laut Mati tersebut, merebahkan badan dan TIDAK TENGGELAM. Luar biasa! Mengapa?

Sekarang saya mau sedikit membahas tentang Laut Mati. Sebenarnya tidak seseram namanya. Laut Mati merupakan sebuah Danau Asin (bukan laut, karena berada di daratan), istilah laut di pakai dikarenakan luasnya yang mencapai 76 Km panjangnya dan memiliki lebar 16 Km, jadi bisa di bayangkan kalau danau ini begitu luas. Tapi danau ini telah mengalami penyempitan dan pengurangan debit air dikarenakan oleh penguapan yang berlebihan dan kurangnya pasokan air dari Sungai Jordan.

Okelah, untuk selanjutnya kita sebut saja danau ini Laut. Laut ini berada pada 420 meter di bawah permukaan laut yang merupakan daerah terendah di permukaan bumi. Laut mati berada diantara wilayah Negara Jordania dan Negara Israel. Kadar garam yang begitu besar pada laut ini membuat kita bisa mengapung di atasnya, bahkan sambil membaca buku sekalipun! Aneh memang, tapi itulah kejadian alam. Konon kadar garam di laut mati ini mencapai 31.5 %, itu berarti 9 kali lipat dari kadar garam laut normal yang sekitar 3,5 %. Karena kadar salinitasnya tersebut maka semua benda bisa mengapung diatasnya.

Salah satu cerita mengenai asal muasal Laut Mati ini adalah cerita mengenai Lot (Kejadian 19) yang bercerita tentang bagaimana hancurnya moral manusia pada waktu itu (Sodom & Gomorah). Terlepas dari semua cerita itu, Laut Mati memiliki cerita lain dari segi ilmiah yaitu mengenai kadar garamnya yang tinggi. Terjadi penurunan debit air di laut ini yang mencapai 1 meter tiap tahunnya dikarenakan jumlah air yang masuk dari sungai Jordan banyak di pakai untuk keperluan irigasi sehingga pasokan ke Laut Mati ini menjadi berkurang dan penguapannya sangat tinggi. Inilah yang menyebabkan mengapa Laut ini menjadi asin. Tak ada ikan yang hidup di situ, dan air Laut Mati bila terkena mata akan sangat perih. Selain kandungan garam yang amat sangat tinggi, air Laut Mati juga banyak mengandung kalium, magnesium, dan kromium, mungkin karena itulah Lumpur Laut Mati ini dianggap sangat berkhasiat. Israel, Palestina dan Jordania sepakat untuk menyelamatkan Laut Mati ini karena dampak bila terjadi kerusakan pada ekosistem laut mati ini akan sangat buruk bagi kawasan tersebut, tindakan penyelamatan antara lain menyuplai air dari laut merah ke laut mati dengan membuat kanal-kanal untuk menghubungkan kedua laut tersebut yang jaraknya sekitar 200 Km. Permukaan air Laut Mati diperkirakan telah mengalami penyusutan dari 392 meter di bawah permukaan laut menjadi 416 meter. Maka tak heran banyak wisatawan dari seluruh dunia datang untuk mengapung di laut itu. Sekedar informasi, lumpur Danau Laut Mati sangat berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit kulit.

Pelajaran rohani yang saya dapat dari Laut Mati : Jangan hanya mau menerima berkat Tuhan lalu menyimpannya saja seperti Laut Mati, tetapi harus belajar menyalurkan dan membagikannya seperti aliran sungai Yordan.

Selasa, 21 Desember 2010

BAGAIMANA JIKA.................????

Ayub 36:11 Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka.

“Dua kata ‘bagaimana’ dan ‘jika’ masing-masing memiliki arti yang berbeda. Tetapi jika dua kata ini dipertemukan dan disatukan, maka akan berbunyi ‘bagaimana jika’..dan memiliki arti yang sangat besar bedanya.” (quoted from film ‘Letters to Juliette’)

Saya sangat tertarik dengan pernyataan ini. “Bagaimana” dan “Jika”..dibandingkan dengan “Bagaimana jika...” Ya...sangat besar bedanya. Saya mencoba mengucapkannya dengan mengisi titik-titik di belakangnya dengan banyak kata-kata pengharapan yang belum saya raih saat ini.

Bagaimana jika..saya dipilih Tuhan untuk melakukan pekerjaan misi ke daerah yang belum terjamah manusia? Apa yang akan saya lakukan?

Bagaimana jika..saya menang dalam kontes pemilihan Ratu Sejagad? (hahaha..saya bermimpi!!!)..tapi..inikan hanya berandai-andai, sah-sah saja kan?

Bagaimana jika saya hidup seribu tahun lagi? Hmm..sebaiknya tidak sih, saya sangat menikmati waktu-waktu yang bisa saya pakai untuk menulis dan melayani seperti sekarang ini, tapi seribu tahun? Entahlah....sekali lagi ini hanya beranda-andai.

Bagian akhir dari pertanyaan ini tentunya bisa diisi sesuka anda, tergantung apa rencana dan kesukaan anda. Tapi yang pasti, pertanyaan ini mengacu pada sebuah tanda tanya besar akan akhir atau jawaban sebenarnya yang terjadi, karena dua kata ini hanya bertanya apa yang akan dialami jika terjadi seperti itu. Jadi, tidak ada kepastiannya sama sekali. Jangan terjebak.



Lama saya merenungkan hal ini. Dan saya jadi teringat ketika saya berbicara dengan seseorang yang meminta saya untuk melakukan hal yang besar, yang saya sama sekali tidak yakin akan mampu melakukannya. Dan ketika itu saya juga menyampaikan pendapat saya,’bagaimana jika saya gagal? Bagaimana jika saya tidak bisa melakukannya? Bagaimana jika saya ditolak? Bagaimana jika saya tidak lulus?’ Dan sebuah jawaban yang menarik diberikannya ketika itu. Ia memberikan pertanyaan kebalikan dari semua pernyataan saya ketika itu.

‘Bagaimana jika berhasil? Bagaimana jika setiap orang menyukaimu? Bagaimana jika kamu lulus? Bagaimana jika semua yang kamu tawarkan diterima? Apa rencanamu?’katanya. Dan jawaban itu membuat saya tertegun.

Ya..akan lebih mudah jika titik-titik itu diisi dengan suatu yang negatif sifatnya. Kegagalan, kemarahan, kekecewaan, ketakutan, kekhawatiran tentu akan mempermudah segalanya. Mengapa bisa begitu? Coba saya tunjukkan kepada anda sekarang.

“Bagaimana jika saya gagal?” jawabannya adalah “That’s it..kamu pulang dan selesai semuanya.”

“Bagaimana jika saya tidak bisa melengkapi semua pertanyaan itu?” jawabannya tentu saja “kamu tidak bisa mengikuti ujian selanjutnya.” Selesai sudah.

Tapi sekarang...

“Bagaimana jika aku berhasil mendapatkan bea siswa itu?” jawabannya adalah “kamu harus berpikir bagaimana caranya untuk bisa melewati setiap kuliah dan ujian yang ada supaya nanti kamu bisa lulus dengan nilai yang baik.”

“Bagaimana seandainya promosi ini aku dapatkan?” jawabannya adalah “kamu harus bisa membuktikan dirimu bahwa kamu memang layak untuk mendapatkan jabatan itu. Dan usahakan untuk bisa mempertahankannya.”

“Bagaimana jika pertemuan perdana ini berhasil dan mendatangkan banyak jiwa?” jawabannya adalah,”kamu harus berpikir selanjutnya, apakah tempat itu masih cukup atau tidak? Apakah masih perlu perluasan lagi atau bagaimana?”

Anda lihat sekarang? Pengisian yang positif akan membutuhkan tenaga dan usaha kita yang lebih banyak dan lebih baik supaya bisa terus naik. Sementara jawaban yang negatif cenderung menghentikan segalanya.

Kematian adalah suatu hal yang negatif tentunya. Dan itulah yang bisa diberikan oleh suatu hal yang negatif. Kematian!! Berhenti pada satu titik tertentu dan tidak ada lagi lanjutannya. Cukup hanya sampai di situ, dan dia akan membawa setiap orang pada perhentian selamanya. Tida dibutuhkan suatu usaha lebih untuk mati. Semua terhenti di satu titik dan selesai semuanya.

Tapi tidak pada kehidupan. Sebuah sel yang hidup, dia akan terus berkembang dan bergerak. Secara alamiahnya pun dia akan terus mencari cara untuk bisa mempertahankan kehidupannya dan bahkan tidak bisa dicegah pertumbuhannya.

Apa yang dunia inginkan adalah kematian dari setiap keinginan itu. Banyak cara untuk menghentikannya. Impian yang tidak terpenuhi, harapan yang mati, cita-cita yang mandul, dan hidup yang dibuatnya tidak berarti, lambat laun akan membawa orang tersebut pada kematiannya sendiri. Tidak perlu ada yang mengajari, tidak perlu ada yang mendorong, setiap keputus asaan akan menyeretnya pada kematian pada akhirnya.

Bagaimana caranya untuk membuat ‘hidup’ itu menjadi lebih hidup? Pertemukan dia dengan sebuah titik ‘pengharapan’. Pertemukan dengan ‘Cinta’ yang menyegarkan, bagaikan air di padang gurun. Kasih yang sejati akan memberikan kehidupan pada siapapun. Dan itulah yang dibutuhkan setiap manusia. Ketika ia bertemu dengan sumber pengharapan itu, dan beritakan bahwa Kasih itu memang ada, maka ‘iman’ akan mulai muncul. Sebuah dasar yang membuat kehidupan manusia bertumbuh dan hidup kembali.

“Bagaimana jika..dia bertemu dengan Sang Juru Selamat? Apa yang akan terjadi?” jawabannya adalah..”Hidup..dia akan memiliki kehidupan...”

Dua kata ini jika dipisahkan memang tidak terlalu bermakna...’bagaimana’ dan ‘jika’..tapi jika dipersatukan..’bagaimana jika’..akan menimbulkan makna yang sangat besar bedanya.

Saya bersyukur dengan selalu berusaha menjawab setiap kali dua kata ini muncul dalam keragu-raguan saya dengan mengisinya menggunakan pemikiran yang positif. Dan hal ini membawa dampak yang luar biasa dalam hidup saya.

“Bagaimana jika..saya memiliki begitu banyak waktu untuk saya isi? Apa kira-kira yang akan saya lakukan?” ...”Bagaimana jika saya bisa memiliki begitu banyak teman? Bagaimana saya membagi perhatian saya?”...”Bagaimana jika buku saya laris dan terus dicetak ulang, diterjemahkan ke dalam banyak bahasa?” ...”Bagaimana jika situs saya ini begitu diminati sehingga banyak orang ingin terlibat di dalamnya?” ...”Bagaimana jika saya banyak yang mengundang untuk bisa membagikan pengalam hidup saya ke seluruh dunia?”

Dan banyak lagi andai-andai yang lain, yang saya yakin suatu waktu akan tercapai seperti demikian. Semuanya hanya tinggal menunggu waktu. Tapi hari ini, ketika saya mempertanyakannya, saya akan mulai menyusun jawaban selanjutnya supaya pertanyaan saya tersebut menjadi sebuah pertanyaan yang akan menopang kehidupan saya selanjutnya dan memberikan gairah untuk mengisi setiap bagian kecil dari setiap hari yang Tuhan beri bagi saya.

Bagaimana dengan anda hari ini? Apakah anda bisa menjawab setiap detil pertanyaan dan setiap keragu-raguan anda sendiri? Jika anda masih bingung menjawabnya, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu. Yesus adalah sumber jawaban itu. Dia tahu seluruh jawaban dalam hidupmu. Yang menjadi masalah adalah, apakah engkau mau mengambil keputusan hari ini untuk mengatakan bahwa engkau memerlukanNya?

Bagaimana jika..Yesus itulah yang engkau perlukan hari ini? Apa jawabanmu?...

TURN THE UGLY DUCKLING INTO THE SWAN

Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.



Tema film yang cukup menarik untuk saya tonton adalah tentang sebuah transformasi kehidupan seseorang, yang awalnya berwajah dan bertubuh jelek, tapi kemudian melalui suatu proses atau peristiwa, maka ia berubah menjadi cantik atau ganteng dan luar biasa. Atau dari seorang yang tidak terkenal, selalu dipojokkan, diejek dan direndahkan, tapi kemudian mengalami satu peningkatan dalam kehidupannya sehingga ia berubah menjadi orang yang luar biasa. (Khas selera seorang wanita, bukan?).

Kisah-kisah Cinderella sudah diadaptasi ke dalam banyak kisah lainnya. Dari si miskin, kemudian terjadi perubahan nasib besar-besaran dan membawa dia ke dunia lain. Karena dipertemukan dengan pangeran tampan dan kaya yang jatuh cinta kepadanya, maka berubahlah ia menjadi putri cantik yang kaya raya, dan mereka pun hidup bahagia selama-lamanya. (Hahahah..saya punya banyak kisah seperti itu dalam karangan saya sewaktu kecil).

Saya sendiri tidak pernah bisa menganggap bahwa saya dilahirkan dalam segala kesempurnaan. Orang tua saya berasal dari kalangan pedagang kelas menengah kalau tidak bisa juga dikatakan kelas bawah. Kekayaan mereka tidak seberapa walau tidak bisa juga dikatakan kurang.

Secara fisik, saya tidak dilahirkan dengan tubuh seperti seorang model yang kurus tinggi langsing, justru sebaliknya. Saya agak pendek (yang jelas saya paling pendek di keluarga saya, bahkan sampai sekarang, karena keponakan-keponakan saya tumbuh dengan pesat melewati tinggi badan saya), wajah yang biasa-biasa saja (setidaknya ketika itu saya menganggap demikian), dan bukan yang pandai berdandan. Cara berpakaian saya sangat sederhana dan sama sekali tidak mengikuti trend mode.

Secara intelektual juga sangat rata-rata. Nilai-nilai saya pas-pasan, yang penting lulus...(senyum malu). Pokoknya, secara keseluruhan, rasanya tidak ada yang terlalu bisa saya banggakan. Saya bisa katakan semuanya itu sangat rata-rata.

Jadi, anda tidak heran jika saya menyukai kisah-kisah seperti itu kan? Ya, karena itu adalah impian saya. Harapan terbesar dalam hidup saya adalah mengalami satu perubahan besar-besaran dalam hidup saya, dan bisa membawa saya keluar dari kehidupan yang seperti dulu itu dan menjadi seorang pribadi yang berbeda luar dalam.

Tetapi sayangnya, semua kisah yang saya baca dan saya tonton itu tidak pernah terjadi dalam hidup saya. Tidak pernah ada seorang peri yang mampir di rumah dan mengubah saya menjadi putri yang cantik dengan gaun yang indah walau hanya untuk beberapa jam saja, juga tidak pernah bertemu dengan seorang pangeran dari negeri antah berantah yang bisa membawa saya menuju dunia impian tersebut. Tidak ada satupun dalam kisah itu yang terjadi seperti yang saya harapkan. Semua kisah itu tetap hanya menjadi impian, dan hanya dongeng belaka.

Saya yakin sekali, banyak diantara anda yang seperti saya. Mengharapkan keajaiban yang tiba-tiba terjadi dalam kehidupan kita untuk mengubah nasib atau situasi dalam hidup kita. Pengalaman satu malam yang membawa kita ke dunia yang berbeda.

Tapi anda tahu, apa yang saya alami bertahun-tahun kemudian, benar-benar membawa saya dalam perubahan yang lebih fantastis dari yang bisa saya bayangkan. Sebuah perjumpaan istimewa dengan Sang Pangeran Tampan dari negeri yang jauh. Pujaan hati yang tidak ada tandingannya. Dengan segala yang Ia miliki, membuat hati saya meleleh. Berada di dekatNya membuat saya merasa kecil sekali, tapi sekaligus sangat bahagia. KeberadaanNya membuat mata saya tidak bisa beranjak dari memandang wajahNya. Ia benar-benar merupakan Pangeran impian yang saya nanti-nantikan selama ini. Dan satu hal yang sangat perlu engkau ketahui, Ia sangat sanggup mengubahkan kehidupan saya. Sebuah transformasi besar-besaran Ia lakukan dalam hidup saya. Amazing!!!

Yesaya 55:8-9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Ia tidak selalu melakukan semua yang persis saya ingini. Tapi bisa saya katakan, kalau Ia selalu punya cara dan rencana yang jauh lebih baik dari apa yang bisa saya bayangkan. Bahkan Ia memperbaiki semua impian saya, dan memberikan sentuhan akhir seorang maestro yang sangat indah. Dalam segala hal, Ia sungguh turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi saya yang mengasihi Dia. Wow!!! Sekali lagi saya Cuma bisa mengatakan ‘Amazing!!’.

Si bebek kecil yang buruk rupa, dengan sentuhan sang Maestro, berubah menjadi angsa yang cantik. Tidak ada yang bisa menandinginya. Tidak pernah sekalipun saya berpikir bisa menjadi seperti hari ini. Kalau anda kenal saya bertahun-tahun yang lalu, anda pasti bisa melihat perubahan besar dalam hidup saya. Tidak akan ada yang bisa memungkiri hal itu.

Tapi anda salah besar jika berpikir bahwa perubahan itu terjadi secara fisik. Sama sekali bukan begitu. Perubahan besar yang terjadi dalam hidup saya adalah secara roh jiwa saya. Sebuah transformasi yang ternyata membawa pengaruh besar dalam seluruh kehidupan saya. Itulah yang terjadi.

Saya mempunyai cara pandang yang beda dalam mengerti tentang kasih karunia itu. Sangat jauh berbeda. Dan saya menyukai perbedaan itu, membawa saya dalam pengenalan yang lebih dalam akan pribadi Tuhan itu.

Ia mengangkat saya, jauh dan tinggi. Ia tidak ijinkan satu pikiran pun yang membuat saya merasa tidak berarti. Ia benar-benar mengembalikan gambar dan rupa Allah dalam hidup saya, dengan segala kesabaran dan kasihNya yang sempurna.

Dulu, saya cukup minder jika bertemu dengan orang-orang yang entah karena kepandaiannya, parasnya, atau kekayaannya jauh diatas saya. Sulit rasanya untuk bergaul dengan mereka. Bahkan saya cenderung menghindarinya.

Sampai ketika Tuhan mengembalikan gambar diri itu, semuanya berubah. Saya tahu bahwa saya tidak perlu malu menghadapi mereka semua. Saya tidak perlu merasa minder. Saya diciptakan dengan banyak kelebihan yang Tuhan beri. Segala nilai positif itu akan membantu saya bertemu dengan banyak orang, melengkapi apa yang mereka tidak miliki. Dan tentunya, semuanya itu Tuhan beri sebagai bagian dari kasihNya kepada saya. Di atas semuanya, penyertaan Tuhan itulah yang sungguh nyata dalam hidup kita. PenyertaanNya yang selalu membuat saya nyaman dan merasa confident. Ia yang mengangkat saya jauh dan tinggi. He’s good.

Pangeran tampan saya itu benar-benar mukjizat buat hidup saya. JamahanNya mengubah saya, dari seorang upik abu menjadi cinderella. Sekali lagi, bukan secara fisik. Jauh lebih dahsyat dari apa yang bisa kita pikirkan. Melalui Dia, sekarang saya sanggup melakukan segala perkara, karena ada kekuatan yang luar biasa yang Ia berikan dalam hidup saya.

He really turn the ugly duckling to the swan. Halleluya!!!

HE SAVE THE BETTER FOR US

Amsal 24:14 Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.



Siang ini aku sengaja pergi ke sebuah bank yang menawarkan program tabungan untuk anak-anak, di mana kalau kita menabung di situ, maka kita tidak akan dikenakan biaya administrasi dan biaya lain sehubungan dengan tabungan tersebut. Tabungan ini juga tidak ada syarat harus menabung dengan minimal berapa, sehingga saya rasa cocok sekali untuk mengajar anak-anak saya menabung. Dengan uang jajan yang tentunya tidak terlalu besar, jika dikurangi dengan jajan mereka setiap hari, pastinya sisa yang bisa mereka simpan pun tidak akan seberapa. Jadi, kalau tabungan itu harus dikenakan minimal, saya tidak tahu kapan mereka bisa menabung di bank.

Dan ketika saya mempelajari semua syarat itu, hari itu saya juga ditawari untuk menyimpan dengan waktu berjangka, yang tentunya baik untuk ‘memaksa’ kita menyimpan sejumlah tertentu setiap bulannya, yang tentunya baru bisa diambil di waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari tabungan ini adalah untuk merencanakan sebuah pengeluaran yang agak besar di masa mendatang, dan mulai mencicilnya di masa sekarang.

Jujur, saya sangat tertarik dengan program ini, karena saya pikir, dengan cara ini saya akan bisa menyimpan untuk biaya pendidikan anak-anak saya ketika mereka harus masuk SMP, SMA dan bahkan kuliah, yang tentunya akan membutuhkan biaya yang lumayan besar nantinya. Dan dengan penghasilan kami yang sekarang, tentu kami benar-benar harus berhitung untuk semua kebutuhan itu nantinya. Sebagai orang tua tentu kami ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak kami ini nantinya. Jadi saya rasa ini adalah program yang sangat baik bagi kami.

Sebagai orang tua yang mengasihi anak-anaknya, saya rasa semua orang akan melakukan hal yang sama. Kita semua yang sudah memiliki anak akan menaruh semua hasil jerih lelah kita untuk menyiapkan sebuah masa depan yang baik bagi anak-anak kita. Sekalipun mereka belum melihatnya sekarang, tetapi kita benar-benar melakukannya. Supaya nanti, jika waktunya tiba, maka anak-anak kita pun akan bisa menikmati semuanya itu.

Melangkah ke luar dari bank tersebut, sambil membawa dua buku tabungan atas nama anak-anak saya, hati saya bersorak senang karena bisa memberikan suatu hal yang baik bagi mereka berdua. Mungkin saya tidak akan bisa menemani mereka sampai selama-lamanya, tapi selama saya bisa, yang terbaik yang saya bisa berikan akan saya simpan bagi mereka berdua. Saya rindu mereka akan memiliki satu kehidupan yang baik dengan bekal yang cukup.

Tepat ketika saya merasakan semua itu, hati saya mengatakan hal yang sama tentang Allah kita. Bapa kita yang di surga, yang sangat mengasihi kita itu juga melakukan hal yang sama pada kita. Mungkin kita tidak menyadarinya. Tapi Dialah sebenarnya teladan dari semua yang baru saja saya lakukan.

Di dalam surat wasiatNya ada tertulis hal itu. Entah kita menyadarinya atau tidak, tapi Dia sudah melakukan hal tersebut lebih dahulu. Jauh sebelum kita bisa memikirkan hal ini. Dia sudah terlebih dahulu menyiapkannya buat kita. Dia menyimpannya untuk kita di masa mendatang, supaya kita memiliki masa depan yang baik.

Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Dapatkah engkau melihatnya sekarang? Dia sudah menyiapkannya bagi kita. Sama seperti ketika saya melangkah ke dalam bank dan mempersiapkan tabungan masa depan itu bagi anak-anak saya, ketika Bapa mengatakan hal tersebut, Dia juga sudah melakukan hal yang sama bagi kita. Dia tahu kebutuhan kita, dan Dia mempersiapkannya. Dia membuka tabungan itu buat kita, Dia simpan segala yang terbaik bagi kita, dan memberikan pengharapan yang luar biasa bagi kita.

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Setiap peristiwa yang kita alami dirancang sedemikian rupa untuk memberikan hari depan yang penuh dengan harapan. Tidak ada satu hari pun yang Dia ijinkan terjadi dengan asal-asalan. Dia ijinkan kita mengalaminya dengan penuh harapan akan kebaikan. Karena Dia sudah menyimpan semua yang terbaik buat kita.

Anak-anak saya menyambut buku tabungan yang saya bawa untuk mereka dengan penuh sukacita. Dengan berceloteh mereka saling berebut bertanya-tanya tentang semua aturan tabungan itu. Ditambah lagi dengan hadiah-hadiah yang memang didapat dari bank tersebut, membuat mereka makin bersemangat bertanya-tanya. Dan tanpa dikomando mereka mengeluarkan celengan masing-masing, menghitung apa yang mereka punya sambil berjanji keesokan harinya mereka akan membawa tabungan itu untuk disimpan di bank tersebut.

Mengapa kita tidak bisa seperti anak-anak ini terhadap semua pemberitaan yang Tuhan berikan tentang masa depan kita? Menerima dengan sukacita, dan antusias untuk menyimpan semua yang terbaik yang kita miliki juga di dalam tabungan yang sama. Setiap kerja sama yang baik pasti akan menghasilkan yang lebih baik lagi. Kolaborasi antara Allah Bapa dengan kita, anakNya.

Anak-anak saya tidak takut menghadapi masa depan, karena mereka memiliki orang tua yang akan memikirkan yang terbaik bagi mereka. Mereka bisa menjadi seperti yang Amsal katakan, ‘Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.’ (Amsal 31 : 25)

Kalau kita tahu siapa Bapa kita itu, kita akan bisa melakukan hal yang sama. Kita bisa dengan tenang menghadapi hari depan. Dia selalu menyimpan yang terbaik bagi kita. Di hatinya tergambar anak-anakNya. Dia tidak pernah lupa akan kita.

It’s amazing, right? I Love Him so much. Come on, pals. Jangan bermuram jika hari ini kelihatannya masalahmu begitu besar, karena sebenarnya Dia jauh lebih besar dari segala persoalanmu. Dan kalau Ia yang berkata bahwa hari depan itu sungguh ada, maka itu pasti ada. Karena memang Dia tahu itu ada, makanya Dia mengatakan hal itu kepada kita yang mau percaya kepadaNya.

Kalau kita yang menjadi orang tua di bumi ini saja tahu memberi yang terbaik bagi anak-anak kita, tentunya apalagi Dia, yang memang adalah Allah sendiri. Dia sangat mengerti mana yang terbaik bagi kita semua.

Melangkah saja, dan engkau akan merasakan tangan kasihNya bekerja dengan luar biasa. Just keep in faith. Amin

MUSUHMU YANG TERBESAR ADALAH DIRIMU

Roma 13:5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.

Aku pernah membaca judul ini sebagai judul buku yang sangat bagus isinya. Dan aku membacanya bertahun-tahun yang lalu. Sejak hari itu aku selalu mengingat dengan baik bahwa pertempuran yang utama bukan ada di luar diri kita, tapi di dalam diri kita sendiri.

Dua tahun yang lalu aku menemukan satu pelajaran bible study bagi para wanita yang disusun oleh Lisa Young, dengan judul Warrior Woman, yang juga isinya merupakan bagaimana menaklukan diri kita sendiri untuk menjadi wanita yang berhasil. Dan pelajaran ini aku pakai sebagai uji coba kepada sekelompok wanita di dalam pelayananku, dan hasilnya memang luar biasa.

Seringkali kita tidak menyadari bahwa musuh utama kita memang ada di dalam diri kita sendiri. Bersarang dan berkembang biak di dalam pikiran kita, merusak dan mengganggu segala pemikiran positif dan didikan yang baik yang selama ini kita dapatkan. Bahkan, ia juga mencoba mengganggu cara pikir kita untuk menjadi orang yang berhasil, dan mematahkan iman kita dengan memberikan gambaran-gambaran yang buruk di dalam pikiran kita.

Rasa takut dan khawatir adalah suatu situasi yang kadang muncul begitu saja dan tidak bisa kita hindari. Bahkan mereka bisa berkembang dengan hebat tanpa kita perintahkan. Sesuatu yang akan kita hadapi, masalah yang sebetulnya kecil, bisa tiba-tiba menjadi begitu menakutkan hanya dalam satu saat, bukan karena memang begitu kenyataannya, tapi lebih karena pikiran kita menciptakannya dan mengembangkannya sedemikian rupa dan jauh lebih dulu berjalan dari pada kenyataannya.

Kemarin sore, di saat yang sangat baik untuk berlibur bersama dua anakku yang sudah semakin besar, kami pergi nonton ke bioskop bertiga. Menyaksikan filem Narnia sequel bagian ke tiga. Kami memang tidak ingin ketinggalan menyaksikan filem yang sangat bagus dan sangat mendidik ini.

Sambil menikmati filem itu, aku mengingat-ingat bagian-bagian yang penting dalam filem tersebut agar nanti aku bisa kembali menerangkannya kepada anak-anakku. Filem ini memang sarat dengan pendidikan rohani yang dikemas begitu rupa dan dengan sangat baik sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa ini adalah filem yang mendidik sekali untuk menjadi percaya kepada Tuhan dan mengandalkan diri kita kepadaNya.

Khusus bagian ketiga ini ada bagian yang menceritakan bagaimana keinginan di dalam diri kita akhirnya sering menjebak kita untuk melanggar perintah Tuhan. Sekalipun kita tahu bahwa ketamakan dan iri hati itu tidak benar, tapi sering kita mengijinkan dua karakter itu tumbuh dan berkembang, akhirnya menjebak diri kita untuk tidak melakukan yang diperintahkan oleh Tuhan. Dan akhirnya, jika kita tidak hati-hati, dan jika kita mendengarkan keinginan itu lebih dari rasa takut kita akan Tuhan, maka kita akan berubah menjadi suatu pribadi yang kita sendiri tidak mengenalnya.

Dalam kisah Narnia ini, diceritakan bagaimana Eustace, sang keponakan dari Edmund dan Lucy berubah menjadi naga yang mengerikan ketika ia terjebak dalam keserakahannya ketika melihat begitu banyaknya harta karun yang ia pikir bisa ia bawa pulang. Keinginan dan keserakahan itu merubahnya menjadi begitu mengerikan. Ia sangat menyesal dan menjadi takut melihat kenyataan itu, tapi ia tidak punya kuasa untuk memperbaikinya. Hanya ketika ia bertemu Aslan – yang merupakan lambang dari singa dari Yehuda, atau Yesus sendiri – barulah ia bisa kembali berubah menjadi manusia yang sebenarnya.

Begitu juga Lucy, seorang anak yang dikisahkan memiliki kepribadian yang murni, hampir saja ia terjebak karena keinginannya yang begitu kuat di dalam dirinya. Ia iri terhadap Susan, tokoh lain yang hadir di dua sequel sebelumnya. Ia ingin menjadi orang lain, ia tidak puas menjadi dirinya. Dan hampir ia dikalahkan oleh keinginannya itu. Tapi untunglah, Aslan yang memang ada dalam hatinya selalu menjadi pribadi yang mengingatkan dia untuk banyak hal, dan keinginan pribadi itu terpatahkan. Ia tetap menjadi Lucy yang punya kemurnian dalam hatinya, sehingga ia selalu bisa menjadi pribadi yang bertemu dengan Tuhan dibandingkan saudara-saudaranya yang lain.

Mazmur 24 : 3 - 5 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

Ya, firman ini mengatakan satu kebenaran yang sering kita abaikan. Hanya karena kita datang ke gereja setiap hari atau setidaknya seminggu satu kali, jangan kita pikir bahwa itu akan membenarkan kita. Kita bisa ada di gereja, tapi kita tidak pernah naik ke gunungnya Tuhan, karena kita tidak memiliki kemurnian hati dan tangan yang bersih. Itu bisa saja terjadi. Ingat baik-baik akan hal itu.

Kisah Narnia ini ditutup dengan satu kisah peperangan yang dahsyat, yang seharusnya tidak perlu ada. Pertempuran itu terjadi karena si iblis membuat apa yang ditakutkan oleh Edmund, saudara laki-laki Lucy menjadi kenyataan.

Ayub 3:25 Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Persis seperti itulah yang bisa terjadi dalam hidup kita. Ketakutan dan kekhawatiran bukan berasal dari Allah.

2 Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Ketakutan dan kekhawtiran adalah produk dari ketidak dan kurang percayanya kita kepada Allah. Berhati-hatilah dengan itu. Karena segala ketakutan dan kekhawatiranmu itu akhirnya akan menerkammu dengan ganas jika engkau tidak mengendalikannya.

Yang bisa menaklukkan dan menghentikan semua itu adalah diri kita sendiri, ketika kita mau menundukkan diri kita di hadapan Tuhan. Ketika kita menerima Yesus dalam hati kita, dan membiarkan Dia memerintah dalam hati kita, maka Dia akan memerintahkan damai sejahtera menguasai hidup dan pikiran kita. Dengan cara itulah Ia akan membawa kita ke dalam hidup yang tidak dikuasai oleh rasa takut itu, tapi roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Itulah sebabnya mengapa banyak orang bisa menjadi depresi dan bahkan menjadi gila, itu karena mereka mengijinkan dirinya dikuasai oleh segala bentuk ketakutan dan kekhawatiran ini. Tapi begitu kita memutuskan untuk memberikan diri ditaklukkan oleh Allah, maka kebalikannya yang terjadi. Mana pilihanmu hari ini?

Jika engkau berada dalam situasi seperti ini hari ini, aku harap engkau tahu apa yang harus kaulakukan. Datang kepada Tuhan Yesus segera, jangan tunda-tunda lagi, undang Dia dalam hatimu, bdan ijinkan Dia menguasai dan memerintahmu. Ia akan memberikan damai sejahtera itu dalam hidupmu sepanjang masa.

Aku sudah mengalaminya terlebih dahulu, kini bagianmu menikmatinya. Amin.

Jikalau kamu mengasihi aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku

Suatu ketika seorang teman yang pernah cukup dekat denganku mengalami suatu keadaan yang begitu menyesakkan hidupnya. Suaminya berselingkuh dengan seorang wanita lain. Suaminya adalah seorang aktivis di gereja mereka. Dia (suaminya) melayani dibidang musik. Tidak ada yang menyangka bahwa kemudian dia terjatuh dalam dosa perselingkuhan karena dalam kesehariannya dia dikenal sebagai seorang suami dan seorang ayah dari seorang anak yang begitu lembut dan penyabar. Kalau hari Minggu mereka sekeluarga rajin beribadah dan tampak sangat “harmonis”. Istrinya, temanku itu, seorang wanita yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh.. Dia juga seorang yang dimataku pandai mencari uang. Sejak sebelum menikah memang Dia sudah memiliki sebuah usaha yang diberkati banyak. Ketika temanku ini menentukan pilihannya untuk menikahi suaminya, aku yakin bahwa dia sudah bertanya berkali-kali pada Tuhan. Tentang kejadiannya seperti sekarang ini, tidak ada seorangpun yang mengerti mengapa terjadi. Ditengah kesedihannya karena merasa dihianati suaminya, suatu ketika dia bertanya padaku; “mengapa suamiku seorang yang mengenal kebenaran, belajar banyak tentang kebenaran, seorang pelayan Tuhan, mendalami Firman Tuhan dengan tekun, sudah mengikuti berbagai seminar tentang Firman Tuhan dan keluarga, tapi dia harus terjatuh dalam dosa perselingkuhan dan perzinahan?” Sesaat aku tidak bisa menjawab karena pertanyaannya memang sulit dijawab. Tapi dari pertanyaannya, aku mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ayat dari Injil Yohanes diatas. Pemahaman inilah yang kemudian aku sampaikan kepada temanku ini bahwa; Tingkatan iman seseorang tidak ditentukan apakah dia telah mengenal Firman atau tidak, apakah dia mendalami Firman atau tidak, bahkan apakah dia hafal seluruh Firman atau tidak. Kedewasaan rohani seseorang lebih ditentukan oleh apakah dia mengasihi Tuhan atau tidak. Ketika seseorang mengasihi Tuhan lebih dari mengasihi dirinya sendiri, maka orang tersebut akan menuruti segala perintah-Nya. Nah karena suami temanku ini lebih mengasihi dirinya daripada mengasihi Tuhan, maka suaminya ini mengabaikan perintah Tuhan. Pemahaman inilah yang akhir-akhir ini memacuku untuk hidup lebih mengasihi Tuhan lebih daripada diriku sendiri. Sebagai manusia, keinginan dagingku begitu banyak. Tetapi setiap aku ingat ayat ini, aku berhenti dan berbalik serta mengatakan ‘Tuhan aku mengasihiMu, aku menuruti perintahMu’. Aku ingin menjadi mempelai, bukan sekedar orang percaya. Mari kita berjuang untuk mengasihi Kristus sampai garis akhir dengan menuruti perintah-Nya.

BERKAT TERTINGGI

"Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan pada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus" [ I Yohanes 1:3 ].

Rasul Yohanes menyatakan bahwa tujuan pemberitaan Injil oleh para rasul adalah agar umat Tuhan memperoleh persekutuan ( koinonia ), baik dengan para rasul itu sendiri maupun dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus. Apakah makna dari kata persekutuan, yang dalam bahasa Yunaninya adalah koinonia ? Kata koinonia bukan hanya berarti suatu persahabatan antara seseorang dengan yang lainnya. Makna kata koinonia lebih dalam dari pada itu. Koinonia adalah suatu kesatuan antara seseorang dengan yang lainnya. Konsep koinonia dalam Perjanjian Baru adalah suatu kesatuan atau suatu pertalian diantara orang percaya, yang tercipta karena penebusan dalam Kristus Yesus. Koinonia adalah kesatuan dalam Kristus.

Kisah Para Rasul mencatat bahwa karena memperoleh koinonia, jemaat mula-mula "tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama" [ 2:44 ]. Ini adalah berkat yang luar biasa yang Tuhan curahkan pada umatnya, yaitu kesatuan. Tetapi lambat laun kedagingan manusia menyusup kedalam sehingga berkat kesatuan ini hancur. Kita semua menyadari bagaimana saat ini kondisi umat Tuhan yang terpecah-belah.

Yang menarik dari ayat diatas adalah persekutuan itu merupakan persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya. Bapa dan Anak adalah sesuatu yang berhubungan dengan keluarga. Jadi koinonia itu adalah sesuatu yang seharusnya ada didalam keluarga. Apabila suatu keluarga Kristen memperoleh koinonia yang sesungguhnya, maka keluarga itu adalah satu. Ini sesungguhnya adalah berkat tertinggi yang mungkin diperoleh dalam suatu keluarga.

Kebanyakan keluarga Kristen tidak mengejar berkat kesatuan ini. Salah satu sebabnya adalah karena banyak keluarga tidak menyadari bahwa sesungguhnya Allah adalah keluarga, dan bahwa Allah adalah satu. Allah ingin mengekspresikan diriNya didalam keluarga-keluarga di muka bumi ini. Inilah alasan utama Allah menciptakan keluarga dimuka bumi ini. Jika kita sebagai keluarga Kristen dapat melihat perkara ini dengan jelas, maka kita akan sungguh-sungguh mengejar berkat kesatuan ini.

Tetapi kesatuan keluarga ini tidak mudah dicapai, karena kesatuan yang dimaksud disini adalah kesatuan seperti yang ada pada Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kesatuan ini adalah satu dalam pikiran, perasaan, dan kehendak. Anak-anak bukan saja tidak memberontak pada orang tua, tetapi mereka mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang sama dengan orang tua. Isteri bukan mengalah dan mematahkan keinginannya sendiri agar dapat tunduk pada suami, tetapi isteri mempunyai keinginan yang sama dengan suaminya. Kesatuan dalam Kristus yang seperti ini, dapat dicapai walaupun tidak mudah. Karena kesatuan keluarga ini adalah berkat, bahkan kami percaya ini adalah berkat tertinggi yang dicurahkan Tuhan bagi umat pilihanNya. Semoga kita mengejar berkat ini dengan sepenuh hati.

Selasa, 14 Desember 2010

ENAM KEBOHONGAN TERBESAR IBLIS

Kasus penipuan terbesar sepanjang berdirinya Negara Amerika Serikat dilakukan oleh seorang yang bernama Bernard Madoff. Senin 29 Juni 2009, Madoff dihukum tanpa ampun selama 150 tahun penjara oleh Pengadilan Manhattan, New York. Putusan hakim pengadilan Manhattan, New York, ini disambut aplaus para hadirin sidang. Pasalnya penipu sekelas Madoff sangat pantas dihukum seberat itu. Jaksa penuntut menyatakan, "Pesan di sini adalah Tuan Madoff telah melakukan kejahatan yang luar biasa jahat dan manipulasi semacam ini tidak hanya sekadar kejahatan berdarah-darah yang dilakukan melalui kertas, tapi juga adalah kejahatan yang mengejutkan”, dilansir Associated Press. Modus penipuan Madoff telah menyebabkan setidaknya kerugian US$ 13 miliar atau kira-kira Rp 130 triliun (bandingkan dengan APBN Indonesia yang Rp 1.000 triliun). Kerugian ini belum memasukkan uang dari dana ikutan. "Dia mencuri dari orang kaya. Dia mencuri dari orang miskin.

Dia mencuri dari orang kelas menengah," kata Tom Fitzmaurice, salah satu korban lainnya. "Dia menipu korbannya sehingga uang hasil penipuannya bisa membuat dia dan istrinya hidup mewah di luar yang bisa dibayangkan. Tidak ada yang menduga ternyata bisnis infestasi yang dikelolanya ternyata suatu penipuan pesar dengan cara halus. Yang mengejutkan adalah para klien atau korban penipuannya sebagian adalah orang-orang terkenal dari politikus hingga artis Holliwood "(dunia.vivanews.com).

Kasus Madoff adalah salah satu peristiwa kelam dalam sejarah umat manusia. Namun modus dan akibat yang yang timbulkannya belum seberapa jika dibandingkan dengan dusta atau penipuan yang sedang dilakukan oleh iblis – bigbosnya. Iblis secara persuasif, halus, lembut, dan mempesona menjalankan penipuan terhadap orang-orang percaya (Kej. 3:1). Jika Madoff berhasil merampok harta benda orang, iblis lebih lagi, harta benda sekaligus nyawa orang adalah target sesungguhnya (Yoh.10:10). Ia tidak akan berhenti sebelum tujuannya tercapai (Luk. 4:13). Iblis sangat ahli dalam soal menipu. Madoff hanyalah penipu kelas teri hasil binaannya. Aktor sebenarnya adalah Iblis (Yoh. 8:44). Ia adalah pendusta terbaik yang pernah ada.

Dengar baik, jika Anda adalah anak-anak Tuhan, sudah pasti Anda adalah targetnya. Mungkin saja tanpa Anda sadari sekarang Anda sedang bekerja sama denganya. I Petrus 5:8 memperingatkan kita agar siuman dan siaga satu terhadap seranganya yang mendadak dan mematikan.

Lalu bagaimana kita mengenali modus penipuannya? Dan bagaimana kita terhindar dari penipuannya? Dr. Tony Evans dalam bukunya yang berjudul, God Can Not Be Trusted memberitahukan kepada kita enam kebohongan iblis yang selalu digunakannya.

1. Iblis sebenarnya tidak ada.

Ini adalah trik iblis yang paling indah dari yang pernah ada. Keberadaannya hanyalah dongeng atau legenda Yunani. Iblis akan melakukan segalanya untuk meyakinkan kita bahwa ia tidak nyata, atau ia mengakui keberadaannya tapi keberadaannya sebenarnya tidak mendatangkan masalah bagi kita, sebab ia tidak sanggup melakukan apa pun terhadap kita. Mengapa Iblis melakukannya? Karena ia tahu jika kita menganggapnya tidak berbahaya atau merupakan ancaman, akan lebih mudah baginya untuk menyerang kita.

Dr. Ravi Zacharias mengatakan, “Salah satu khotbah yang paling berbahaya saat ini yang selalu terdengar di mimbar-mimbar gereja adalah Iblis telah dikalahkan dan ia tidak dapat berbuat apa-apa mengganggu orang-orang percaya.” Khotbah yang menyesatkan ini tidak bertanggungjawab dan menipu. Benar, Allah telah mengalahkan Iblis di kayu salib. Dosa tidak berkuasa lagi atas manusia. Jalan keselamatan telah tersedia. Tetapi, Tuhan tidak pernah melenyapkan keberadaannya atau melucuti kekuatannya. Iblis masih sama kuatnya seperti dulu. Ia masih suka menyamar dan memalsukan sesuatu (baca Kej. 3). Ia bukan singa ompong yang memata-matai kita. Iblis bahkan lebih licik dari yang kita kira, sebab ia tidak mati dan selalu menyempurnakan taktiknya.

Maka dari itu, kita jangan terburu-buru menyalahkan orang lain sebagai penyebab masalah dalam hidup. Kelihatannya memang masalah kita datang dari pasangan kita, anak-anak, atasan atau rekan kerja kita, atau dari kepribadian, kelemahan atau latar belakang kita. Tetapi sangat mungkin masalah Anda ada kaitannya dengan peperangan rohani yang sedang berlangsung di sekitar Anda. Artinya, Iblislah biang keroknya. Mengapa Iblis? Alkitab telah mengatakan kepada kita masalahnya. Efesus 6:12, “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, pelawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

2. Tuhan menahan berkatNya dari kita.

Pernakah Anda mempunyai perasaan yang mengganggu ini bahwa hidup dalam ketaatan akan membuat Anda kehilangan sesuatu? Sebenarnya tidak demikian. Yesus telah memberikan kepada kita janji yang luar biasa selama hidupNya di dunia. Salah satu janji yang terindah adalah, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10). Janji ini tidak hanya berlalu di sorga nanti, tapi juga berlaku di dunia sekarang ini. Allah mempersiapkan kita untuk suatu tugas yang besar. Melayani Tuhan bukanlah kehilangan berbagai hal, tetapi mendapatkan berbagai hal yang mulia, yakni seatu kehidupan yang diubahkan, kehidupan yang berkelimpahan, suatu hubungan yang akrab dengan Tuhan. Ia menghendaki kita untuk mempunyai hidup yang menggairahkan, penuh sukacita, dan berkemenangan, hidup yang mencerminkan Yesus sendiri. Inilah hidup yang dimaksudkan Yesus untuk kita di bumi ini.

Ketika iblis mencobai Hawa, hal pertama yang keluar dari mulit dustanya adalah, “Tentulah Tuhan berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Perhatikan! Iblis mengutip firman Tuhan untuk menjalankan tipu muslihat favoritnya. Ia suka mengutip Alkitab, membengkokkannya, melemparkannya kepada kita dalam bentuk kebenaran yang menyimpang atau dusta yang sepenuhnya (Kej. 3). Iblis juga melakukan hal yang sama kepada Yesus ketika mencobaiNya (Mat. 4:1-11). Setan ingin tanpak kepada Hawa sebagai penolong yang benar-benar peduli kepada Hawa dan memikirkan kepentingannya. Sampai saat ia menyimpangkan firman Tuhan untuk mencapai tujuannya.

Jika kita kembali melihat apa yang Tuhan katakan kepada Adam, Anda akan melihat bahwa iblis memutarbalikan perkataan Tuhan yang sebenarnya (Kej. 3:1). Tuhan tidak pernah berkata kepada Adam bahwa ia dan Hawa tidak boleh makan semua pohon dalam taman Eden. Yang Tuhan katakan kepada mereka adalah, “Semua pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas” (kej. 2:16). Persis di sana iblis melemparkan suatu dusta kepada Hawa. Tuhan memberikan kebebasan penuh kepada Adam dan Hawa dengan satu batasan (ayat 16-17). Tetapi iblis tidak mau hawa memusatkan perhatian pada kebebasan yang Tuhan berikan; ia mau Hawa memusatkan perhatian pada satu batasan tersebut. Iblis ingin Hawa tidak melihat kebaikan dan pemenuhan kebutuhan dari Tuhan, namun sebaliknya menyebabkan mempersoalkan peraturan Tuhan sebagai bukti bahwa Ia tidak sebaik yang Hawa dan Adam kira.

Singkatnya, iblis ingin berkata kepada hawa dan kita bahwa “Tuhan sedang menahan berkat-berkat-Nya darimu. Tuhan memang menciptakanmu, menempatkanmu di taman yang indah ini, dan kemudian Ia akan mulai memberikan larangan-larangan padamu.” Dengar, Tuhan tidak sedang menahan berkat-berkat-Nya dari anak-anakNya sama sekali. Tuhan sedang menawarkan yang terbaik dari semua kepunyaanNya dan terus menawarkan yang terbaik dari semua kepunyaan-Nya sampai hari ini.

3. Tuhan tidak dapat dipercaya.

Kali ini Iblis melangkah lebi jauh, iblis mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang dikatakan Tuhan. Ia sedang mengatakan bahwa firman Tuhan tidak dapat dipercaya. Pada dasarnya, ia sedang menyebut Tuhan pendusta. Iblis memenag licik, pintar dan berani. Ia sangat memahami diri kita karena ia setiap hari mempelajari kita. Ia tahu siapa Tuhan dan vonis Tuhan terhadap dirinya. Tetapi iblis masih dengan berani mengatakan bahwa Tuhan yang melakukan semua itu adalah pendusta! Hawa diperhadapkan pada sebuah pertanyaan serius: Siapakah yang akan ia percayai? Firman Tuhan atau perkataan iblis? Hanya satu pilihan. Tidak ada tempat untuk kompromi di sini.

Pertanyaan dan pilihan itu juga dihadapkan kepada kita setiap hari. Apakah kita akan percaya dan menaati firman Tuhan, ataukah kita bergabung dengan iblis dan mengatakan bahwa Tuhan tidak dapat dipercaya. Apakah anda percaya Alkitab sebagai firman Allah? Jawabannya mungkin, yah! Tapi, pernahkah anda meragukan firmanNya? Saya yakin hampir semua orang percaya pernah meragukanNya. Ketika pengakuan iman anda tidak sejalan dengan firmanNya, sesungguhnya anda berada dalam posisi yang diinginkan iblis. Iblis mungkin tidak keberatan dengan pengakuan anda, tapi dia sangat menentang ketaatan anda pada firmanNya, sebab ketaatan menunjukan bahwa anda mempercayai firman Allah. Gereja dewasa ini dipenuhi oleh orang-orang yang mengaku sebagai orang percaya yang memperlakukan firman Tuhan seperti orang-orang yang tidak bertuhan.

Alkitab dipenuhi janiji-janji yang telah digenapi tentang bisa dipercayanya firman Tuhan. Janji Tuhan itu murni dan sangat teruji, bagaikan perak teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur api peleburan di tanah (Maz. 12:7; 119:140). Tuhan tidak pernah dan tidak mungkin berdusta (Ibr. 6:18). Apa yang dikatakan-Nya adalah kebenaran mutlak, tidak lebih dan tidak kurang. Singkat kata, jika Alkitab menuliskan suatu janji, kita harus mempercayainya dan bertindak berdasarkan iman tersebut.

4. Dosa tidak memberikan akibat buruk.

Alkitab berisikan larangan-larangan dan peringatan-peringatan atau yang lebih kita kenal dengan hukum Tuhan. Memang iman Kristen dibangun di atas suatu hubungan, tetapi Tuhan meberikan aturan dan telah meletakan tanda “Dilarang masuk tanpa izin.” Dia memperingatkan kita tentang adanya konsekuensi-konsekuansi atas pelanggaran hukum tersebut. Ttapi iblis ingin kita percaya bahwa kita dapat melakukan dosa tanpa harus menanggung konsekuensi-konsekuensinya. Seperti banyak dusta lainnya, dusta ini dimulai di Taman Eden.

Pada percakapan antara Hawa dengan iblis, Hawa mengatakan kepada iblis bahwa ia dan Adam telah dilarang untuk makan buah pohon yang ada di tengah-tengah taman. Kemudian Hawa mengatakan kepada Setan bahwa Tuhan bahwa Tuhan telah berkata, “Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nati kamu mati” (Kej. 3:3). Hawa tidak mengatakan perintah Tuhan tersebut dengan benar. Kenyataan dia salah mengutip firman telah membuka kesempatan kepada iblis , dan iblis berkata kepadanya, “Sekali-kali kamu tidak akan mati” (Kej. 3:4). Perhatikan apa kata iblis, “Dosa tidak memberikan akibat-akibat buruk.”

Tetapi Tuhan ingin kita mengetahui dua hal: Tuhan memandang dosa sebagai hal yang serius dan Tuhan tidak bisa mengizinkan dosa tidak menerima hukuman. Allah itu kudus, dan dosa adalah segala apapun yang berlawanan dengan kekudusan Allah. Melanggar hukum Tuhan selalu memberikan akibat-akibat buruk. Paulus memperingatkan kita agar “Tidak sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Gal. 6:7). Kebenaran mendasar bahwa dosa selalu datang dengan konsekuensi-konsekuensi telah ditunjukan di Taman Eden, di mana Adam dan Hawa harus menanggung akibat dari apa yang mereka telah lakukan.

Tidak diragukan, Allah kita adalah Tuhan yang penuh kasih dan maha pengampun, tapi Dia adalah Allah yang Mahasuci dan adil. Selakipun kita mengakui kesalahan kita, Allah tetap tidak membebaskan kita dari konsekuensinya (Ibr. 12:5-10). Kita harus menanggung akibat dari dosa yang kita buat. Contoh Daud, ia pernah melakukan kesalahan besar dan kemudian mengakuinya, namun Allah tetap menjatuhkan hukuman atas perbuatannya (1 Sam 13:14). Kebenarannya adalah. “Dosa selalu memberikan akibat-akibat buruk, terlepas dari apapun yang iblis katakan pada kita.” Tapi juga Ia setia dan adil, mengampuni dan menyucikan kita dari segala dosa kita (1 Yoh. 1:9).

5. Anda bisa menjadi seperti Tuhan.

Lagi-lagi iblis melancarkan kebohongannya. Si raja dusta ini tidak pernah kehilangan akal. Selama targetnya belum terkapar, ia tidak akan berhenti. Iblis punya seribu satu jurus untuk menjatuhkan lawannya. Kali ini iblis mengeluarkan senjata pamungkasnya dan tipuan ini seringkali membuahkan hasil. Iblis tahu betul hasrat terdalam dari seorang manusia. Bagian dari hati Hawa itulah yang digoda oleh iblis saat ia mengatakan dustanya: “Kamu akan menjadi seperti Allah.” Lihat apa yang dikatakan iblis, “tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat (Kej.3:5).

Seperti biasa, tipuan iblis mengandung sedikit kebenaran. Pada saat Adam dan Hawa memakan dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, seketika itu juga mereka tahu tentang dosa dan kejahatan. Tetapi dusta besarnya di sini adalah bahwa Hawa akan menjadi seperti Allah jika ia makan buah pohon itu. Tanpa pikir panjang Hawa langsung menerima tawaran yang menggiurkan itu “Menjadi seperti Allah.”

Bukankah itu merupakan sifat dasar manusia? Dosa pada dasarnya merupakan satu bentuk kesombongan. Hakikat dari dosa adalah egois, mementingkan diri sendiri, mengidamkan kemuliaan yang tak semestinya. Pada intinya, dosa menolak untuk mengakui ketergantungan total kita kepada Allah. Seperti yang dikatakan C. S. Lewis, “kesombongan merupakan dosa yang mendasari semua dosa lainya.” Dan yang paling membingungkan dari satu karekter dosa ialah, dosa biasanya berkedok. Dosa selalu dilakukan untuk “suatu alasan yang baik.” Manusia suka berasionalisasi ketika melakukan dosa, sehingga ia sendiri seringkali gagal mengenali dosa itu sendiri. Dan parahnya lagi, manusia sering cenderung menutup-nutupi dosanya (Kej.3:12).

Tuhan dan manusia memiliki perbedaan yang sangat jelas. Tuhan adalah pencipta, dan manusia adalah ciptaan-Nya. Di dalam dunia ini hanya ada satu Tuhan, dan tidak ada yang lain (kel.20:4; Yes.43:10; 44:6; 45:5). Manusia adalah makhluk terbatas, dalam masa hidup, dalam pengetahuan, dan dalam hikmat kita. Ada pun Tuhan tidak terbatas dalam segala hal. Perbedaan ini semestinya disadari oleh setiap anak-anak-Nya. Tuhan tidak pernah menginginkan perbedaan antara Diri-Nya sendiri dengan umat-Nya menjadi kabur.

Dewasa ini Iblis terus menggunakan tipuannya itu dengan cara yang lebih menipu. Iblis telah menularkan filosofinya ke dalam berbagai bentuk kepercayaan, disiplin ilmu, bahkan ke dalam kekristenan sendiri. Anda mungkin pernah mendengar kalimat ini: “Anda punya kemampuan tak terbatas”, “Anda punya potensi”, “Pusatkan pikiranmu pada energi positif untuk menhasilkan kehidupan yang lebih baik”, My the Force be with us”, “Optimis”, Positif tingking”. Kedengarannya bagus sekali. Namun semua itu adalah pekerjaan iblis agar manusia menentukan ke mana arah hidupnya sendiri, terlepas dar ketergantungannya terhadap Tuhan. Pesannya tetap sama, “Kita adalah tuhan atas diri kita sendiri.”

Kita diciptakan untuk tujuan Allah dan, dirancang untuk kemuliaan-Nya (Kol.1:16). Seharusnya kita tunduk kepada Tuhan dan berada di bawah kendali-Nya. Hanya Tuhan mengasihi kita sehingga Ia mengizinkan kita untuk membuat pilihan tersebut. Dia tidak memaksa kita untik menaati-Nya. Tuhan ingin ketaatan dan kasih kita kepadaNya datang dari hati yang bersediah dan rendah hati. Jika kita melakukan itu, Tuhan akan datang pada kita dan tinggal dalam diri kita, memberi arah pada kita, dan mengajarkan kebenarannya yang terutama.

6. Jika rasanya baik, lakukan saja!.

Bisa jadi ini adalah kalimat terpopuler di abad-21 ini. Hampir setiap orang mengucapkannya. Kalau Anda rasa itu baik, mengapa tidak? Ikuti kata hatimu. Kamu rasa itu benar, lakukanlah. Ini adalah kebohongan iblis yang sulit diidentifikasi. Benar-benar menipu. Iblis tahu bahwa ia tidak bisa memaksa kita melakukan apapun. Iblis tahu bahwa Tuhan menciptakan kita dengan suatu kehendak bebas. Kebebasan itulah yang sedang dimanfaatkannya. Iblis menyarankan banyak hal kepada kita, ia melemparkan umpan, ia merayu kita agar kita membuat keputusan-kepurusan yang salah.

Iblis pintar dengan taktik ini. Hawa adalah korban pertama dari rayuannya. Tak diragukan lagi Hawa melihat pohon dan buah itu. Dengan kebohongan iblis yang baru dalam pikiran hawa, pohon itu sekarang kelihatannya agak berbeda. Perhatikan apa kata Alkitab, “Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena member pengertian” (Kej.3:6). Bagi Hawa, semua rasanya benar, rasanya baik, lalu ia memakannya.

Iblis mendatangi hawa dengan menggunakan salah satu pemberian Tuhan kepada manusia: Perasaan-perasaan. Tuhan menciptakan manusia dilengkapi perasaan-perasaan, seperti Tuhan juga memilikinya. Ada perbedaan anrata pikiran dan perasaan. Perasaan bisa berubah-ubah, tapi pikiran cenderung bertahan pada apa yang kita ketahui. Perasaan dapat bereaksi terhadap sesuatu yang kita ketahui benar dan tidak benar.

Artinya, perasaan bisa sangat menipu. Kunci untuk menjaga perasaan agar tetap stabil adalah meletakkan apa yang kita ketahui mendahului apa yang kita rasakan. Kita harus memastikan bahwa perasaan-perasaan kita dituntun dan dikendalikan oleh apa yang kita ketahui, yaitu dalam hal ini adalah kebenaran-kebenaran doctrinal. Mood bisa berubah, tapi kebenaran tidak. Iman Kristen melibatkan perasaan di dalamnya, namun tidak mendasarkannya pada perasaan. Pengetahuan yang benar tentang Allah dan kebenaran-Nya melahirkan perasaan-perasaan yang bertanggung jawab. Oleh sebab itu, kita wajib menguji semua perasaan kita, apakah itu sejalan dengan Alkitab atau tidak. Bila terbukti tidak selaras dengan Alkitab, kita harus tegas menolaknya. Dan akhirnya, “Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yak. 4:7).

Kesimpulan
Sejak masa penciptaan, setan selalu memiliki satu tujuan akhir, yaitu kehancuran jiwa kita. Jika ia tidak berhasil menghancurkan jiwa kita, ia akan puas dengan memastikan bahwa kita lemah, tidak efektef dan tidak bermanfaat bagi keraajan Allah. Setiap kebohongan iblis dirancang untuk melakukan satu hal: menipu kita dengan memutarbalikan kebenaran Tuhan.

Saudaraku! Sadarlah dan berjaga-jagalah! (1 Pet.5:8). Jangan beri kesempatan sekecil apapun kepada iblis (Ef.4:27). Ambillah seluruh perlengkapan senjata Anda (Ef.6:11-18), dan akhirnya, dengan kuasa Roh Kudus lawanlah iblis dan kalahkan dia (Yak.4:7; 1 Pet.5:9).

Senin, 06 Desember 2010

ISTANA PASIR

Dalam sebuah kamp pemuda, mereka membuat permainan membangun istana pasir di pantai. Beberapa kelompok di buat dan mereka ditantang untuk membuat istana pasir setinggi mungkin. Ketika mereka sedang membangun istana-istana pasir itu, deburan ombak yang menyapu pantai terus saja menggempur bangunan yang mereka buat. Dengan menggunakan apapun yang mereka temukan, anak-anak muda itu berusaha membangun istana pasir mereka setinggi dan sekuat mungkin sehingga dapat bertahan dari gempuran air laut. Setelah istana itu terbangun mereka menaruh sebuah bendera kecil diatasnya. Air pasang naik, dan anak-anak muda itu kembali ke villa mereka.

Ketika air pasang itu telah surut, beberapa anak muda itu kembali ke pantai dan mendapati beberapa istana pasir mereka telah hilang, dan yang masih bertahan pun bentuknya sudah tidak karuan. Hasil kerja keras yang mereka banggakan kini sudah lenyap.

Kehidupan ini layaknya istana pasir tadi, Yesus berkata, jika kita membangun kehidupan kita di atas pasir, unsur-unsur dunia akan dengan mudah menghancurkan bangunan kehidupan kita. Namun jika kita membangun kehidupan kita di atas dasar yang kuat dan baik, yaitu batu karang yang teguh, maka bangunan kehidupan kita tahan terhadap segala yang melanda kehidupan kita.

Yesus meminta kita agar membangun kehidupan kita di atas firman-Nya dan menjadi pelaku-pelaku atas apa yang Ia telah ajarkan. Dasar kehidupan yang dibangun diatas kebenaran firman Tuhan inilah yang akan membuat bangunan kehidupan kita menjadi kuat, sehingga kita dapat tetap teguh berdiri ketika badai melanda.

Krisis hanyalah sebuah ujian atas bangunan kehidupan yang telah Anda bangun. Jika Anda membangun dasarnya dengan benar, maka Anda tidak perlu kuatir ketika badai melanda.

Let's Glow in The Dark!

Sepulang dari sebuah perjalan ke luar negeri, seorang pria membelikan oleh-oleh bagi istrinya berupa sebuah kotak korek api yang bercahaya dalam gelap. Saat ia memberikan kepada istrinya, ia ingin memperlihatkan pada istrinya bahwa kotak itu bisa bercahaya, namun sewaktu lampu di nyalakan kotak itu tidak mengeluarkan Cahaya.

“Dagelan yang tidak lucu,” demikian seru istrinya.

Dengan kecewa pria itu berkata, “Aku telah tertipu.”

Tapi saat istrinya membolak balik kotak korek api itu, dia melihat sederet kalimat dalam bahasa Perancis. Setelah bertanya pada seorang teman, ternyata kalimat itu berbunyi, “Jika Anda ingin saya bersinar pada malam hari, jemurlah saya di bawah terik matahari.” Karena itu si istri menempatkan kotak itu di jendela. Sorenya saat sang suami pulang, ia memadamkan lampu dan memperlihatkan pada suaminya bagaimana kotak itu sekarang bisa bercahaya.

Suaminya heran dan bertanya, “Apa yang kau lakukan?”

Istrinya menjawab, “Aku sudah tahu rahasianya. Kotak itu harus di jemur di bawah terang supaya dapat bercahaya.”

Sama halnya dengan orang percaya, jika kita ingin bersaksi di tengah gelapan dunia ini, kita harus berada di dalam terang Tuhan dulu. Berjemurlah dalam terang firman Tuhan, penuhilah hidup Anda dengan hadirat Tuhan, dan ijinkan Roh Kudus memakai hidup Anda untuk bercahaya dalam kegelapan.

Rasul Paulus menuliskan kepada orang percaya di Filipi seperti ini, “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.” Filipi 2:15-16.

Anda tidak bisa bersinar dengan kekuatan Anda sendiri. Anda hanya bisa bersinar jika Anda berada dibawah terang Kristus Yesus.

INFO NATAL!!!

COME AND JOIN US!!!!!

Natal Umum
tema:
“COUNT YOUR BLESSING” akan diadakan pada:
Jum’at, 24 Desember 2010 jam 17.00 - selesai. Bertempat di Restoran Saung Kuring Lt.2 Jl. Siliwangi No. 102 Bogor.
Jemaat yang akan memberikan kesaksian atau pujian dapat mendaftarkan diri kepada sdri. Pricilia.

Natal Sekolah Minggu
tema:
“KU BRI KADO TERINDAH” akan diadakan pada:
Minggu, 12 Desember 2010 jam 14.30 – selesai. Bertempat di Gd. GISI, Jl. Siliwangi, simpang tiga batutulis no. 1 Bogor.

Natal Tunas Remaja
tema:
“PERSEMBAHANKU” akan diadakan pada:
Minggu, 18 Desember 2010 jam 16.00 – selesai. Bertempat di Restoran Saung Kuring Lt.2 Jl. Siliwangi No. 102 Bogor.

JIKA ANDA PERCAYA PADA-NYA...

Saat itu di tahun 1968 saya dalam perjalanan dengan pesawat terbang menuju New York – penerbangan rutin dan normal yang membosankan. Tetapi kali ini sepertinya tidak. Saat pesawat bersiap untuk mendarat, pilotnya menyadari bahwa roda tidak bisa diturunkan. Penumpang akhirnya diberitahu untuk menundukkan kepala dan menempatkannya di antara kedua kaki mereka sambil memegang pergelangan kaki untuk mengurangi dampak kecelakaan.

Kemudian, hanya beberapa menit sebelum mendarat, pilot membuat pengumuman melalui pengeras suara: “Kita akan mulai pendaratan. Pada saat ini, sesuai dengan peraturan penerbangan internasional di Jenewa, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk memberitahu bagi Anda yang percaya kepada Tuhan untuk memanjatkan doa.”

Saya senang dapat memberitahu bahwa pendaratan dapat dilakukan dengan baik. Tidak ada yang terluka, selain kerusakan besar pada pesawat, dan maskapai penerbangan akan mengingat hal itu dalam waktu yang lama.

Luar biasa. Satu-satunya yang memunculkan aturan “rahasia” penerbangan tadi adlah krisis. Ketika menghadapi tepi jurang, menemui jalan buntu, menghadapi kawat berduri, tidak menemukan jalan keluar… maka saat itulah masyarakat kita membuat sebuah pengakuan untuk Tuhan – “Jika Anda percaya… maka Anda harus berdoa.”

Inilah yang terjadi dalam kehidupan, ketika kita menghadapi krisis baru kita ingat bahwa dengan iman percaya kepada Tuhan dan sebuah doa sederhana, pertolonganTuhan mungkin datang. Penderitaan mengingatkan kita pada Tuhan. Bahwa di atas kondisi kita yang paling buruk sekalipun, ada satu pribadi yang berdaulat yang dapat mengubah situasi dan kondisi tersebut dalam sekejab. Pribadi itu adalah Yesus Kristus. Dan bagi Anda yang percaya kepada-Nya… dalam kondisi apapun, tidak perlu menunggu krisis terjadi dalam hidup Anda, panjatkanlah doa kepada-Nya dengan disertai ucapan syukur. Percayalah bahwa Dia mendengarkan Anda, bahkan Dia bersama Anda.

Si Pembuat Permen

Seorang pembuat permen di Indiana ingin membuat suatu jenis permen yang dapat menjadi kesaksian bagi semua orang, lalu ia menciptakan Permen Tongkat Natal. Ia menggabungkan beberapa simbol untuk melambangkan kelahiran, pewartaan, sengsara dan wafat Yesus Kristus.

Ia mulai dengan sebatang permen putih bersih yang keras. Putih bersih melambangkan Santa Perawan yang Tak Bernoda dan kodrat Yesus yang tanpa dosa; permen yang keras melambangkan Batu Karang, dasar Gereja dan kegenapan Janji Allah.

Sang pembuat permen membentuk permennya serupa huruf “J” sebagai singkatan atas gelar agung yang diberikan kepada-Nya, “Juruselamat” umat manusia. Bentuk itu sekaligus melambangkan tongkat sang “Gembala Yang Baik”. Dengan tongkat-Nya itu Ia menuruni ngarai-ngarai dan jurang-jurang dunia untuk mengangkat serta menyelamatkan domba-domba yang jatuh terperosok, domba-domba yang tersesat.

Pada permen yang putih polos itu, si pembuat permen mencoretkan tiga garis merah. Tiga garis merah tipis untuk melambangkan bilur-bilur akibat dera dan cambuk yang diderita Yesus; bilur-bilur yang dengannya kita disembuhkan. Garis merah lebar melambangkan darah yang dicurahkan Kristus di kayu salib, sehingga kita beroleh janji akan kehidupan kekal.

Sayang sekali, bagi sebagian besar orang, permen itu kemudian lebih dikenal sebagai permen tongkat - dekorasi tanpa arti yang seringkali kita lihat pada masa Natal. Namun demikian, maknanya masih tetap sama bagi mereka yang “mempunyai mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar”. Aku berdoa semoga simbol ini boleh dipergunakan kembali untuk menjadi saksi atas Yesus Kristus yang mengagumkan dan cinta kasih-Nya yang dahsyat bagi kita yang dilimpahkan-Nya pada hari Natal dan tetap menjadi kekuatan dan kuasa utama yang mendominasi seluruh jagad raya hingga saat ini.

BAYI BETLEHEM

Dia yang datang lewat tengah malam.
Ketika dunia lelap dengan nasibnya.
Meski Dia datang lebih miskin dari siapapun.
Tapi dosa dunia tergenggam di tangan-Nya.
Sajak-sajak belum tercipta ketika Dia datang.
Tapi kidung-kidung malaikat
Pengalun malam yang kudus.
Diiringi embun lingkupan damai.
Dialah . . . . . . . . terang
Dialah . . . . . . . . pembawa damai
Dan ternyata . . . .
Dialah yang membawa kita
sampai kerumah Bapa

kata-kata HIKMAT, kata-kata PENGHIBURAN

Jarak paling jauh antara masalah dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Orang yang berlutut pada Tuhan bisa berdiri untuk melakukan apapun !

Iman yang kecil bilang: Tuhan bisa melakukannya.
Iman yang besar bilang: Tuhan akan melakukannya.
Tapi iman yang dahsyat bilang: Sudah dilakukan!

If GOD leads you to the edge of cliff, trust HIM fully. One or two things will happen, either HE will catch you when you fall, or HE will teach you how to fly

Hidup bisa memberi kita 100 alasan buat menangis, tapi Tuhan memberi kita 1000 alasan untuk tersenyum.

Cinta bisa buat orang bahagia; uang bisa buat dunia berputar; tapi sahabat... ah, itu yang buat hidup lebih hidup.

God is too wise that He created friends without "price tags" coz if He did, I can't afford to buy a luxalary expensive friend like "U"

Penyesalan sehari bila masak nasi menjadi bubur, penyesalan sebulan bila salah potong rambut, penyesalan setahun bila tidak lulus, penyesalan seumur hidup bila salah pilih pasangan hidup, penyesalan selamanya bila salah pilih JURU SELAMAT. Maka janganlah pindah ke iman yang lain selain Tuhan Yesus.

Sejauh mana engkau mau Tuhan campur tangan dalam hidupmu, maka sejauh itulah Dia akan campur tangan dalam hidupmu...

Seorang Sahabat Menaruh Kasih Setiap waktu dan menjadi Saudara dalam Kesukaran.

Tuhan selalu ngasih harapan pada yang ngga menyerah, mujizat pada yang percaya dan Dia nggak ninggalin mereka yang berjalan bersamaNya.

Ukuran bagi Allah sudah jelas, jika anda tidak memiliki hutang, anda lebih kaya dari orang yang memiliki hutang,Titik.

Allah adalah seperti seorang pandai besi yang sedang membuat pedang.
pedangnya adalah kita

Di dalam hidup ini kita akan banyak menemui kegagalan karena itulah yang namanya hidup...
Namun, dari kegagalan itu kita dapat belajar terus untuk meperoleh keberhasilan...
Orang yang gagal adalah orang yang takut dan tidak pernah mencoba untuk melakukan segala sesuatu karena takut akan kegagalan itu sendiri...


Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di bawah ini. GBU

0 komentar

Label: Kata-kata Bijak, Kata-kata mutiara, Kata-kata Penghiburan, Renungan tentang Iman

Jumat, 09 Juli 2010
Kumpulan Kata-kata Mutiara tentang kebahagiaan

“Don't frown. You never know who is falling in love with your smile.”
Unknown

“Believe in yourself! Have faith in your abilities! Without a humble but reasonable confidence in your own powers you cannot be successful or happy.”
Norman Vincent Peale

“Those who bring sunshine into the lives of others cannot keep it from themselves.”
James Matthew Barrie

“No one needs a smile as much as a person who fails to give one.”
Unknown

“People take different roads seeking fulfillment and happiness. Just because they are not on your road does not mean they have gotten lost.”
Jackson Browne

“Action may not always bring happiness, but there is no happiness without action.”
Benjamin Disraeli

“Happiness is a choice that requires effort at times.”
Unknown

“Time you enjoy wasting, was not wasted.”
John Lennon

“The foolish person seeks happiness in the distance; the wise person grows it under his feet.”
James Oppenheim

“For every minute you are angry you lose sixty seconds of happiness.”
Ralph Waldo Emerson