Selasa, 04 Januari 2011

Kesalahan Fatal

Bacaan: I Tawarikh 21:1-17

... jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.- I Tawarikh 21:8

Ini adalah contoh tentang kesalahan yang sangat fatal. Kerajaan Grenada di Kepulauan Karibia, mengundang Duta Besar China untuk hadir dalam peresmian stadion olahraga di St. George’s yang dalam pembangunannya didanai oleh China. Untuk menghormati China yang telah menyumbangkan 40 juta dolar AS untuk pembangunan tersebut, Kerajaan Grenada memainkan lagu kebangsaan China. Malangnya, yang dimainkan ternyata bukan lagu kebangsaan China tapi lagu kebangsaan Taiwan, musuh bebuyutan China! Bisa Anda bayangkan betapa marahnya Duta Besar China pada saat itu!

Hal-hal besar bisa rusak gara-gara kesalahan kecil namun fatal. Hubungan diplomatik kedua negara tersebut bisa rusak hanya gara-gara salah memainkan lagu kebangsaan. Bukankah kita juga pernah mendengar Pepsi Cola yang “bangkrut” di Filipina gara-gara keliru mencetak tutup botol berhadiah, sehingga di setiap tutup botol tertera hadiah yang sangat besar. Bayangkan saja nilai kerugiaan yang ditanggung Pepsi Cola karena setiap orang yang membeli satu botol Pepsi Cola mendapatkan hadiah utama yang bernilai jutaan!

Pernahkah kita melakukan kesalahan fatal? Kemungkinan besar kita semua pernah melakukannya. Satu kesalahan kecil namun harus dibayar sangat mahal. Entahkah itu berakibat bisnis kita menjadi goncang dan mengalami masalah yang serius. Bagi kita yang bekerja dalam sebuah perusahaan, bisa jadi itu membuat kita dimarahi oleh pimpinan, harus ganti rugi, atau bahkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Apapun konsekuensi yang kita harus tanggung, yang paling penting adalah bagaimana di waktu yang akan datang kita tidak melakukan kesalahan fatal lagi. Bisa jadi hal tersebut adalah peringatan bagi kita untuk bekerja lebih serius, lebih hati-hati, lebih konsentrasi, lebih teliti dan lebih sempurna. Jadikan kesalahan fatal tersebut sebagai pijakan untuk menjadi lebih baik di kemudian hari. Dengan demikian, harga bayar dari kesalahan fatal tersebut menjadi tidak sia-sia.

Jadikan kesalahan fatal yang pernah kita buat menjadi pijakan untuk menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar